BS018 Konstruksi Bangunan Sipil Fasilitas Pengolahan Produk Kimia, Petrokimia, Farmasi, dan Industri Lainnya
Cindy
1 day ago

BS018 Konstruksi Bangunan Sipil Fasilitas Pengolahan Produk Kimia, Petrokimia, Farmasi, dan Industri Lainnya

BS018 Konstruksi Bangunan Sipil Fasilitas Pengolahan Produk Kimia, Petrokimia, Farmasi, dan Industri Lainnya

Gambar BS018 Konstruksi Bangunan Sipil Fasilitas Pengolahan Produk Kimia, Petrokimia, Farmasi, dan Industri Lainnya

Selamat datang di artikel ini yang akan membahas secara mendalam mengenai konstruksi bangunan sipil untuk fasilitas pengolahan produk kimia, petrokimia, farmasi, dan industri lainnya dengan kode BS018. Dalam artikel ini, kami akan membahas ruang lingkup kegiatan, kualifikasi yang diperlukan, tenaga konstruksi yang dibutuhkan, peralatan yang diperlukan, dan banyak lagi. Mari kita mulai dengan merinci ruang lingkup kegiatan dari kelompok ini.

Baca Juga: SKK Konstruksi Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Produksi SPAM Jenjang 7

Ruang Lingkup Kegiatan

Kelompok ini melibatkan berbagai kegiatan dalam pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali pabrik-pabrik yang terkait dengan pengolahan bahan kimia dasar, pupuk, plastik, karet, agrokimia, serta pengolahan kimia lainnya, termasuk pabrik pengolahan produk farmasi dan petrokimia.

Kegiatan Pembangunan

Proyek-proyek dalam kelompok ini melibatkan konstruksi fisik bangunan dan infrastruktur untuk pabrik pengolahan berbagai jenis produk kimia. Hal ini mencakup perencanaan, perancangan, dan pelaksanaan konstruksi berdasarkan spesifikasi yang ditentukan.

Pemeliharaan dan Pembongkaran

Selain pembangunan baru, konstruksi bangunan sipil juga melibatkan pemeliharaan rutin dan jika perlu, pembongkaran bangunan lama yang sudah tidak layak pakai. Ini melibatkan penilaian kondisi struktural, perbaikan, dan penggantian komponen yang rusak.

Pembangunan Ulang

Terkadang, pabrik-pabrik pengolahan membutuhkan perubahan atau perluasan dalam operasinya. Dalam hal ini, konstruksi ulang dapat melibatkan modifikasi struktural dan penambahan fasilitas baru untuk memenuhi kebutuhan produksi yang berkembang.

Baca Juga: Cara Cek Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi Online

Kualifikasi Menengah

Untuk terlibat dalam proyek konstruksi bangunan sipil di bawah kualifikasi BS018, ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Berikut adalah detail kualifikasi yang diperlukan:

Penjualan Tahunan dan Kemampuan Keuangan

Untuk kualifikasi menengah, perusahaan harus memiliki penjualan tahunan minimal sebesar Rp2.500.000.000,- dan kemampuan keuangan tidak kurang dari Rp2.000.000.000,-. Persyaratan ini mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kapasitas untuk terlibat dalam proyek-proyek konstruksi yang cukup besar dan kompleks.

Tenaga Konstruksi

Untuk proyek dengan kualifikasi menengah, tim konstruksi harus terdiri dari individu-individu dengan kualifikasi tertentu:

  • PJBU (Penanggung Jawab Bidang Usaha): Minimal 1 orang PJBU yang tidak dapat merangkap jabatan.
  • PJTBU (Penanggung Jawab Teknik Bidang Usaha): Minimal 1 orang dengan kualifikasi SKK Konstruksi jenjang 7 (tujuh) sesuai dengan klasifikasi sipil, mekanikal, tata lingkungan, geoteknik, pondasi, atau teknik perpipaan.
  • PJSKBU (Penanggung Jawab Subkontraktor Bidang Usaha): Minimal 1 orang dengan kualifikasi SKK Konstruksi jenjang 6 (enam) sesuai dengan klasifikasi yang sama seperti PJTBU.

Setiap individu ini membawa keahlian khusus ke dalam proyek konstruksi untuk memastikan keberhasilan dan keamanan pelaksanaan.

Peralatan

Pada kualifikasi menengah, setidaknya 2 jenis peralatan harus tersedia untuk mendukung proyek konstruksi. Peralatan ini mencakup berbagai alat berat dan mesin yang diperlukan untuk berbagai tahap konstruksi, termasuk:

  • Excavator
  • Wheel Loader
  • Bulldozer
  • Pad Foot Roller
  • Vibro Roller
  • Truck Crane
  • Truck Mounted Crane
  • Tower Crane
  • Lattice Boom Crawler Crane
  • Power Shovel
  • Pile Driving Machine
  • Dump Truck
  • Drilling Ship
  • Drilling Rig
  • Butt Fusion Machine
  • Flat Bed Truck
  • Welding Machine
  • Forklift
  • Scaffolding
  • Carmix Concrete Mixer
Baca Juga: Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi

Kualifikasi Besar

Untuk proyek dengan kualifikasi besar dalam kelompok BS018, persyaratan menjadi lebih tinggi sesuai dengan skala yang lebih besar. Mari kita lihat persyaratan-persyaratan ini lebih lanjut:

Penjualan Tahunan dan Kemampuan Keuangan

Perusahaan yang ingin terlibat dalam proyek konstruksi dengan kualifikasi besar harus memiliki penjualan tahunan tidak kurang dari Rp50.000.000.000,- dan kemampuan keuangan tidak kurang dari Rp25.000.000.000,-. Persyaratan ini mengindikasikan kapasitas perusahaan untuk mengelola proyek-proyek yang jauh lebih besar.

Tenaga Konstruksi

Tim konstruksi untuk proyek kualifikasi besar harus mencakup individu dengan kualifikasi tertentu:

  • PJBU (Penanggung Jawab Bidang Usaha): Minimal 1 orang PJBU yang tidak dapat merangkap jabatan.
  • PJTBU (Penanggung Jawab Teknik Bidang Usaha): Minimal 1 orang dengan kualifikasi SKK Konstruksi jenjang 8 (delapan) sesuai dengan klasifikasi sipil, mekanikal, tata lingkungan, geoteknik, pondasi, atau teknik perpipaan.
  • PJSKBU (Penanggung Jawab Subkontraktor Bidang Usaha): Minimal 1 orang dengan kualifikasi SKK Konstruksi jenjang 7 (tujuh) sesuai dengan klasifikasi yang sama seperti PJTBU.

Tim ini membawa pengetahuan mendalam dan keterampilan teknis yang diperlukan untuk mengelola proyek yang lebih kompleks dan besar.

Peralatan

Pada kualifikasi besar, setidaknya 3 jenis peralatan harus tersedia untuk mendukung proyek konstruksi. Peralatan ini sama dengan kualifikasi menengah dan mencakup berbagai alat berat dan mesin yang diperlukan untuk tugas-tugas konstruksi yang beragam.

Baca Juga: 18 istilah penting untuk Penyedia Jasa Konstruksi

Kualifikasi BUJKA

Untuk kualifikasi tertinggi dalam kelompok BS018, yaitu BUJKA, persyaratan menjadi lebih tinggi dan mengharuskan pengalaman pekerjaan di Indonesia. Berikut adalah detail persyaratan untuk kualifikasi ini:

Penjualan Tahunan dan Kemampuan Keuangan

Perusahaan yang ingin mengikuti proyek-proyek konstruksi dengan kualifikasi BUJKA harus memiliki penjualan tahunan tidak kurang dari Rp100.000.000.000,- dan kemampuan keuangan tidak kurang dari Rp35.000.000.000,-. Persyaratan ini mencerminkan kapasitas perusahaan untuk mengelola proyek-proyek besar dan kompleks di Indonesia.

Tenaga Konstruksi

Untuk proyek dengan kualifikasi BUJKA, persyaratan tenaga konstruksi tidak spesifik dalam jumlah orang, namun setiap individu yang terlibat harus memiliki kualifikasi dan pengalaman yang relevan untuk menjalankan proyek ini secara efektif.

Peralatan

Pada kualifikasi BUJKA, setidaknya 5 jenis peralatan harus tersedia untuk mendukung proyek konstruksi. Seperti pada kualifikasi sebelumnya, peralatan ini mencakup berbagai alat berat dan mesin yang diperlukan untuk menangani proyek-proyek konstruksi skala besar dan kompleks.

Baca Juga: Menteri Basuki: Industri Konstruksi Paling Lambat Digitalisasi

FAQ: Pertanyaan Umum

1. Apa itu kelompok BS018 dalam konstruksi bangunan sipil?

Kelompok BS018 merujuk pada kegiatan konstruksi bangunan sipil yang terkait dengan pengolahan produk kimia, petrokimia, farmasi, dan industri lainnya.

2. Apa persyaratan utama untuk kualifikasi menengah dalam BS018?

Untuk kualifikasi menengah, perusahaan harus memiliki penjualan tahunan minimal Rp2.500.000.000,- dan kemampuan keuangan minimal Rp2.000.000.000,-. Tim konstruksi juga harus memiliki individu dengan kualifikasi tertentu seperti PJBU, PJTBU, dan PJSKBU.

3. Apa perbedaan antara kualifikasi besar dan kualifikasi BUJKA?

Kualifikasi besar memiliki persyaratan penjualan tahunan minimal Rp50.000.000.000,- dan kemampuan keuangan minimal Rp25.000.000.000,-, sementara kualifikasi BUJKA memiliki persyaratan penjualan tahunan minimal Rp100.000.000.000,- dan kemampuan keuangan minimal Rp35.000.000.000,-.

4. Berapa banyak peralatan yang dibutuhkan dalam kualifikasi menengah?

Pada kualifikasi menengah, setidaknya 2 jenis peralatan harus tersedia, termasuk berbagai alat berat seperti excavator, wheel loader, dan lain-lain.

5. Apa itu PJBU dalam tim konstruksi?

PJBU adalah singkatan dari Penanggung Jawab Bidang Usaha. PJBU memiliki peran penting dalam mengelola aspek bisnis proyek konstruksi.

6. Apa yang dimaksud dengan kemampuan keuangan dalam persyaratan kualifikasi?

Kemampuan keuangan mengacu pada kapasitas keuangan perusahaan untuk mengelola dan mendukung proyek-proyek konstruksi yang besar dan kompleks.

7. Apa yang dilakukan oleh PJTBU dalam tim konstruksi?

PJTBU atau Penanggung Jawab Teknik Bidang Usaha bertanggung jawab atas aspek teknis proyek konstruksi, memastikan kepatuhan terhadap standar dan spesifikasi yang ditetapkan.

8. Mengapa pengalaman pekerjaan di Indonesia diperlukan untuk kualifikasi BUJKA?

Ini membantu memastikan bahwa perusahaan memiliki pemahaman yang kuat tentang tantangan dan regulasi yang unik untuk proyek konstruksi di Indonesia.

9. Apa peran dari PJSKBU dalam tim konstruksi?

PJSKBU atau Penanggung Jawab Subkontraktor Bidang Usaha adalah individu yang bertanggung jawab atas aspek spesifik dari proyek konstruksi yang melibatkan subkontraktor.

10. Berapa banyak peralatan yang dibutuhkan dalam kualifikasi BUJKA?

Pada kualifikasi BUJKA, setidaknya 5 jenis peralatan harus tersedia, mencakup berbagai alat berat dan mesin yang diperlukan untuk proyek konstruksi yang besar dan kompleks.

 

Baca Juga: Abipraya Tingkatkan Efektivitas dengan Sistem Digital

Kesimpulan

Konstruksi bangunan sipil untuk fasilitas pengolahan produk kimia, petrokimia, farmasi, dan industri lainnya merupakan bagian penting dari perkembangan industri modern. Dalam kelompok BS018, ada tiga tingkat kualifikasi yang memiliki persyaratan khusus tergantung pada skala dan kompleksitas proyek. Dengan memahami persyaratan dan ruang lingkup kegiatan, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk terlibat dalam proyek-proyek konstruksi ini dengan sukses.