Bagaimana Industri Konstruksi Bertahan di Tengah Badai Corona?
Cindy
1 day ago

Bagaimana Industri Konstruksi Bertahan di Tengah Badai Corona?

Bagaimana Industri Konstruksi Bertahan di Tengah Badai Corona?

Gambar Bagaimana Industri Konstruksi Bertahan di Tengah Badai Corona?

Pandemi virus Corona atau COVID-19 telah menghantam seluruh sektor dunia usaha, tidak terkecuali sektor konstruksi. Namun sektor yang cukup banyak menyerap tenaga kerja ini ternyata masih bisa bertahan.

Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Trisasongko Widianto mengatakan hingga saat ini semua proyek pembangunan di Jakarta masih tetap berjalan walau diberlakukan PSBB. Pihak kontraktor tinggal menjalankan Instruksi Menteri PUPR.

"Di instruksi menteri itu sudah jelas," tuturnya, Rabu (20/5/2020).

Ketua Bagian Hubungan Internasional Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) yang juga Direktur Adhi Karya Partha Sarathi menambahkan bukti sektor konstruksi masih bisa bertahan terlihat dari 90 proyek Adhi Karya yang masih bekerja secara normal dan ada 17 proyek yang di suspend namun dikarenakan pembiayaan dan kondisi di lapangan.

Pihaknya tetap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan dengan istilah The New Normal di Lingkungan Kerja'. Perusahaan menyesuaikan mess-mess bagi pekerja proyek di lapangan, kantin kantor dan juga pengecekan berkala selama 3 bulan ke depan.

"Adhi karya telah membuat skenario revenue comparation dalam menghadapi situasi pandemic agar secara bisnis dan keuangan tidak mengalami drop-off selama menjalani masa pandemi," tuturnya

Sementara National Sales Manager BCI Asia, Ronal Imam Setiawan menambahkan, pelaku bisnis konstruksi seperti supplier dan manufacturer harus mampu memetakan kondisi pasar konstruksi dengan baik dengan pendekatan cluster modelling. Sebab kondisi saat ini membuat banyak pelaku bisnis yang mendadak menghentikan kegiatan penjualan dengan alasan semua proyek dihentikan.

Namun berdasarkan riset yang dilakukan BCI Asia dalam kurun hingga kuartal II-2020 masih ada sebagian proyek baik di sektor residensial, hotel dan industrial tetap berjalan normal. Hal itu bisa menjadi peluang bagi para pelaku kontraktor.

"Di sektor residential di proyeksikan proyek baru (new contract) selama 8 bulan kedepan sebesar Rp 30.48 triliun baik di sektor landed house dan apartemen," tuturnya.