Pengusaha Sulit Dapat Proyek Konstruksi di Tengah Pandemi, Solusinya?
Cindy
1 day ago

Pengusaha Sulit Dapat Proyek Konstruksi di Tengah Pandemi, Solusinya?

Pengusaha Sulit Dapat Proyek Konstruksi di Tengah Pandemi, Solusinya?

Gambar Ilustrasi Pengusaha Sulit Dapat Proyek Konstruksi di Tengah Pandemi, Solusinya?

Sektor konstruksi di Indonesia tengah bangkit setelah tekanan panjang beberapa bulan lalu seiring terjadinya tekanan ekonomi imbas pandemi virus Corona yang melanda nyaris seluruh dunia.

Meski demikian, masalah di sektor industri jasa konstruksi belum reda begitu saja. Hasil survey yang dilakukan BCI Asia, diketahui ada sejumlah kendala dalam penjualan produk jasa konstruksi yang dialami saat ini.

"Berdasarkan hasil survey kami, ditemukan ada 5 kendala utama yang dialami para Pelaku Konstruksi dalam melakukan penjualan," kata Business Development Manager BCI Asia Felix Osewald Corneles dalam webinar Construction Sales Series pada Hari Selasa 9 Juni 2020 beberapa waktu lalu.

Ia merinci, kendalanya adalah pasar yang lesu sehingga sulit untuk mendapatkan proyek baru. Kedua, kesulitan untuk mendapatkan kontak pengambil keputusan di proyek. Ketiga, kesulitan mencari proyek yang sesuai dengan produk yang dijual.

Lalu ke empat tidak mempunyai data lengkap portfolio proyek dari klien, serta yang kelima adalah kesulitan untuk tracking perkembangan proyek yang sedang di-follow-up.

Country Manager BCI Asia Pietter Sanjayamenjelaskan, pentingnya sales produk dan jasa konstruksi melakukan pendekatan kepada decision maker sedini mungkin saat proyek masih ada di tahapan Concept, Design dan Documentation.

"Di tahapan ini Decision Maker akan mempersiapkan dan menentukan Spesifikasi Produk yang akan dipakai dalam proyek dan sangat penting bagi sales proyek dapat mengidentifikasi siapa saja Decision Maker yang terlibat dalam proyek tersebut, dalam hal ini BCI akan membantu proses identifikasi itu melalui layanan LeadManager," tutur dia.

Dijelaskan juga, ada beberapa hal yang akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan bagaimana cara memastikan produk Anda tetap ada dalam spesifikasi proyek.

"Terkadang banyak sales yang merasa puas saat produknya sudah masuk di dalam spesifikasi awal proyek, padahal perlu diingat bahwa ini baru awal dari perjalanan," jelas dia.

Hal yang sebenarnya perlu dilakukan, lanjut dia, adalah untuk memastikan produk yang ditawarkan benar-benar digunakan pada saat pelaksanaan proyek.

"Caranya adalah melakukan follow-up yang memfokuskan pada layanan seperti kecepatan respon, memastikan ketersediaan barang, dan yang paling penting adalah melakukan Building
Relationship berdasarkan trust kepada para Decision Maker seperti Pemilik Proyek, Arsitek, Konsultan, Kontraktor hingga Sub-Kontraktor yang terlibat," tegas dia.

Di dalam webinar yang dihadiri lebih dari 190 pelaku usaha produk dan jasa konstruksi tanah air ini, beberapa pelaku usaha juga mengeluhkan tentang kesulitan bertemu dengan Decision Maker dalam kondisi PSBB di berbagai daerah.

"Adanya social distancing akan menyulitkan bagi sales proyek untuk melakukan pendekatan kepada Decision Maker proyek konstruksi secara face to face. Dengan menggunakan layanan LeadManager sales proyek tidak perlu lagi melakukan canvassing ataupun project visit yang mengharuskan tatap muka langsung dalam pencarian informasi proyek," ungkap dia.