Tower Crane, Tipe Tower Crane, Pemasangan Tower Crane dan Kapasitasnya
Cindy
1 day ago

Tower Crane, Tipe Tower Crane, Pemasangan Tower Crane dan Kapasitasnya

Tower Crane, Tipe Tower Crane, Pemasangan Tower Crane dan Kapasitasnya. Tower Crane merupakan alat berat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical dan horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri, yaitu :

  • Crane yang berdiri bebas (free standing crane).
  • Crane di atas rel (rail mounted crane).
  • Crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane).
  • Crane panjat (climbing crane).
Baca Juga: SKK Konstruksi Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Produksi SPAM Jenjang 7
Tower Crane, Tipe Tower Crane, Pemasangan Tower Crane dan Kapasitasnya

Tipe Tower Crane

Free standing crane

Crane yang berdiri bebas (free standing crane) berdiri diatas pondasi yang khusus dipersiapkan untuk alat tersebut. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar maka kadang-kadang digunakan pondasi dalam seperti tiang pancang.

Tiang utama (mast) diletakkan di atas dasar dengan diberi ballast sebagai penye imbang (counterweight). Syarat dari pondasi tersebut harus mampu menahan momen, berat crane dan berat material yang diangkat.

Tipe jib atau lengan pada tower crane ada dua yaitu saddle jib dan luffing jib. Saddle jib adalah lengan yang mendatar dengan sudut 90º terhadap mast atau tiang tower crane. Jib jenis ini dapat bergerak 360º. Sedangkan luffing jib mempunyai kelebihan dibandingkan dengan saddle jib karena sudut antara tiang dengan jib dapat diatur lebih dari 90º.

Dengan kelebihan ini maka hambatan pada saat lengan berputar dapat dihindari. Dengan demikian pergerakan tower dengan luffing jib lebih bebas dibandingkan dengan alat yang menggunakan saddle jib.

Rail Mounted Crane

Penggunaan rel pada crane jenis ini mempermudah alat untuk bergerak sepanjang rel tersebut. Tetapi agar tetap seimbang gerakan crane tak dapat terlalu cepat. Kelemahan crane tipe ini adalah harga rel yang cukup mahal, rel harus di letakkan pada permukaan datar sehingga tiang tidak menjadi miring.

Crane jenis ini digerakkan dengan menggunakan motor penggerak. Jika kemiringan tiang melebihi 1/200 maka motor penggerak tidak mampu menggerakkan crane. Selain itu juga perlu diperhatikan desain rel pada tikungan karena tikungan yang terlalu tajam akan mempersulit motor penggerak untuk menggerak kana alat.

Ketinggian maksimum rail mounted crane adalah 20 m dengan berat beban yang diangkat tidak melebihi 4 ton. Batasan ini perlu diperhatikan untuk menghindari jungkir, mengingat seluruh badan crane bergerak pada saat pengangkatan material. Walaupun kapasitas angkut dan ketinggian yang terbatas namun keuntungan dari rail mounted crane adalah jangkauan yang lebih besar sesuai dengan panjang rel yang tersedia.

Tied–in tower Crane.

Crane mampu berdiri bebas pada ketinggian kurang dari 100 meter. Jika diperlukan crane dengan ketinggian lebih dari 100 m, maka crane hrus ditambatkan atau dijangkar ke struktur bangunan. Fungsi dari penjangkaran ini ialah untuk menahan gaya horizontal. Dengan demikian crane tipe tied in tower crane dapat mencapai ketinggian sampai 200 meter.

Climbing Crane.

pabila lahan yang ada terbatas, maka alternative penggunaan crane yakni Crane panjat atau Climbing Crane. Crane tipe ini diletakkan didalam struktur bangunan yaitu pada core atau inti bangunan. Crane bergerak naik bersamaan dgn struktur naik. Pengangkatan crane dimungkinkan dengan adanya dongkrak hidrolis (hydraulic jacks).

Baca Juga: Cara Cek Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi Online

Pemasangan Tower Crane

Bagian Crane

Bagian dari crane adalah mast (tiang utama), jib dan counter jib, couter weight, trolley dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertical yang berdiri di atas dasar (base). Jib merupakan tiang horizontal yang panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan. Counter jib adalah tiang penyeimbang, disini dipasangkan counterweight sebagai penyeimbang beban.

Sedangkan trolley merupakan alat yang bergerak sepanjang jib dan digunakan untuk memindahkan material secara horizontal dan di trolley tersebut dipasangkan hook (kait). Kait ini dapat bergerak secara vertical untuk mengangkat material. Dan tie ropes adalah kawat yang berfungsi untuk menahan jib agar tetap dalam kondisi lurus 90º terhadap tiang utama.

Pada bagian atas tiang utama sebelum jib terdapat ruang operator dan dibawah ruang tersebut terdapat slewing ring yang berfungsi untuk memutar jib. Selain itu terdapat juga climbing device yang merupakan alat untuk menambah ketinggian crane.

Criteria pemilihan Tower Crane.

pemilihan jenis tower crane yang akan dipakai harus mempertimbangkan :

  • situasi proyek,
  • bentuk struktur bangunan,
  • kemudahan operasional, baik saat pemasangan maupunpembongkaran,
  • ketinggian struktur bangunan yang dilaksanakan.

Sedangkan pemilihan kapasitas tower crane sebaiknya didasarkan pada :

  • berat, dimensi dan daya jangkau pada beban terberat,
  • ketinggian maksimum alat,
  • perakitan alat di proyek,
  • berat alat yang harus ditahan oleh strukturnya,
  • ruang yang tersedia untuk alat,
  • luas area yang harus dijangkau alat,
  • kecepatan alat untuk memindahkan material.

Kapasitas Tower Crane.

Kapasitas tower crane tergantung dari beberapa faktor. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka akan terjadi jungkir. Oleh karena itu, berat material yang diangkut sebaiknya sebagai berikut :

  • untuk mesin beroda crawler adalah 75 % dari kapasitas alat.
  • untuk mesin beroda karet adalah 85 % dari kapasitas alat.
  • untuk mesin yangmemiliki kaki (outrigger) adalah 85 % dari kapasitas

Faktor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat :

  • kekuatan angina terhadap alat,
  • ayunan beban pada saat dipindahkan,
  • kecepatan pemindahan material,
  • pengereman mesin dalam pergerakkannya.