
Cindy
1 day agoTol Binjai-Pangkalan Brandan, Menuju Percontohan 'Green Construction
Jelajahi proyek pembangunan Tol Binjai-Pangkalan Brandan sebagai percontohan konstruksi berkelanjutan. Temukan bagaimana pembangunan ini mengintegrasikan praktik-praktik ramah lingkungan dan menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar.
Gambar Ilustrasi Tol Binjai-Pangkalan Brandan, Menuju Percontohan 'Green Construction
Baca Juga: Audit SBU Spesialis pada Proyek Swasta
Tol Binjai-Pangkalan Brandan, Menuju Percontohan 'Green Construction'
Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan menjadi fokus utama dalam era modern ini. Salah satu proyek yang menarik perhatian adalah pembangunan Tol Binjai-Pangkalan Brandan di Sumatera Utara. Proyek ini bukan hanya tentang membangun jalan tol yang menghubungkan dua kota penting, tetapi juga menjadi percontohan dalam penerapan konsep 'Green Construction' atau konstruksi berkelanjutan.
Proyek Tol Binjai-Pangkalan Brandan
Tol Binjai-Pangkalan Brandan merupakan bagian dari jaringan jalan tol yang menghubungkan Kota Binjai dengan Pangkalan Brandan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Dengan panjang sekitar 49 kilometer, tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah, mempercepat arus transportasi, dan mendukung perkembangan ekonomi di daerah sekitarnya.
Proyek ini tidak hanya melibatkan pembangunan jalan tol, tetapi juga infrastruktur pendukung seperti jembatan, terowongan, dan fasilitas penunjang lainnya. Namun, yang membuat proyek ini istimewa adalah pendekatannya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) telah dijadikan sebagai proyek percontohan dalam implementasi konstruksi hijau atau green construction di lingkungan usaha PT Hutama Karya (Persero). Konstruksi hijau pada jalan tol ini mengikuti Peraturan Menteri PUPR Nomor 9 Tahun 2021 tentang konstruksi berkelanjutan, mulai dari proses perancangan hingga konstruksinya. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan proses konstruksi yang ramah lingkungan dan berdampak positif terhadap keberlanjutan.
Beberapa aspek implementasi konstruksi berkelanjutan pada Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan meliputi:
-
Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan: Identifikasi awal potensi risiko lingkungan sekitar proyek dilakukan untuk mengendalikan dampak lingkungan selama proses pembangunan. Rencana Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi juga diterapkan.
-
Konservasi Energi: Penggunaan lampu LED, smart lamp, dan sel surya di akses tol STA 00 on ramp.
-
Konservasi Air: Sistem gravitasi pada menara air, penggunaan saniter hemat air di gerbang dan kantor pengelola tol Stabat, serta penggunaan rumput solid sodding untuk proteksi lereng dari gerusan air.
-
Penghijauan: Penanaman pohon berkayu seperti Mahoni di sepanjang lereng jalan tol, simpang susun, kantor proyek, dan kantor pengelola. Tanaman perdu berbunga seperti bugenvil, bunga raya, dan nusa indah juga menambah keindahan jalan tol.
-
Aspek Kesehatan dan Kenyamanan: Uji kualitas lingkungan berkala, penanganan debu selama mobilisasi, dan penggunaan peralatan konstruksi yang memenuhi nilai ambang batas emisi.
-
Manajemen Lingkungan: Infrastruktur pengelolaan limbah cair dan padat di lokasi kantor proyek, area pekerjaan, dan kantor pengelola.
Konsep 'Green Construction'
'Green Construction' atau konstruksi berkelanjutan menjadi prinsip utama dalam pembangunan Tol Binjai-Pangkalan Brandan. Konsep ini memprioritaskan penggunaan sumber daya yang ramah lingkungan, pengurangan limbah konstruksi, dan upaya menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar.
Dalam konteks pembangunan tol ini, praktik-praktik 'Green Construction' diterapkan mulai dari tahap perencanaan hingga konstruksi dan pengoperasian. Penggunaan material yang ramah lingkungan, pemanfaatan energi terbarukan, dan upaya mitigasi dampak lingkungan menjadi bagian integral dari proses pembangunan ini.
Dampak Positif
Proyek pembangunan Tol Binjai-Pangkalan Brandan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Melalui penerapan praktik-praktik 'Green Construction', proyek ini berpotensi untuk mengurangi jejak karbon, menjaga keberlanjutan sumber daya alam, dan melindungi ekosistem yang sensitif di sekitarnya.
Langkah-langkah seperti revegetasi area konstruksi, pengelolaan limbah yang efisien, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan tidak hanya memperkuat ketahanan lingkungan proyek ini, tetapi juga memberikan contoh yang baik bagi proyek-proyek infrastruktur lainnya.
Baca Juga: Tata Cara Pengajuan PBG di Kota: Panduan Lengkap dan Praktis
Menjadi Inspirasi bagi Proyek Infrastruktur Lainnya
Pembangunan Tol Binjai-Pangkalan Brandan menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Sebagai percontohan 'Green Construction', proyek ini memberikan inspirasi bagi proyek-proyek infrastruktur lainnya untuk mengikuti jejak yang sama.
Dengan mengintegrasikan praktik-praktik berkelanjutan dalam pembangunan infrastruktur, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang. Inilah tantangan dan peluang yang harus diambil untuk menjaga keberlanjutan planet ini.
Manfaat Konstruksi Berkelanjutan
Praktik 'Green Construction' yang diterapkan dalam proyek Tol Binjai-Pangkalan Brandan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek dalam hal efisiensi dan kualitas infrastruktur, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Salah satu manfaat utamanya adalah pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi udara dan pencemaran tanah.
Selain itu, konstruksi berkelanjutan juga memberikan manfaat ekonomi dengan mengurangi biaya operasional dan pemeliharaan jangka panjang. Penggunaan teknologi dan material yang efisien energi dapat mengurangi biaya operasional, sementara pemeliharaan yang teratur dan efisien dapat memperpanjang umur infrastruktur.
Lebih jauh lagi, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dapat menciptakan lapangan kerja baru dalam industri energi terbarukan dan pengelolaan limbah. Ini berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar proyek.