SKA dan SKT: Sertifikasi Wajib untuk Kontraktor
Cindy
1 day ago

SKA dan SKT: Sertifikasi Wajib untuk Kontraktor

Panduan lengkap tentang SKA dan SKT untuk kontraktor. Pelajari apa itu SKA dan SKT, persyaratan untuk mendapatkannya, manfaatnya, serta prosedur mendapatkan sertifikasi.

Baca Juga: SKK Konstruksi Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Produksi SPAM Jenjang 7
SKA dan SKT: Sertifikasi Wajib untuk Kontraktor

1. Pengertian SKA dan SKT

1.1 Apa itu SKA?

SKA adalah singkatan dari Sertifikat Keahlian Usaha Konstruksi. Ini adalah sertifikasi yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) untuk menunjukkan bahwa sebuah perusahaan konstruksi memiliki kemampuan teknis, manajerial, dan finansial yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan konstruksi dengan baik.

1.2 Apa itu SKT?

SKT adalah singkatan dari Sertifikat Kompetensi Teknik. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa seorang teknisi atau tenaga ahli teknik memiliki kompetensi dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan teknis tertentu di bidang konstruksi.

Baca Juga: Cara Cek Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi Online

2. Persyaratan untuk Mendapatkan SKA

2.1 Persyaratan Umum

Untuk mendapatkan SKA, sebuah perusahaan konstruksi harus memenuhi persyaratan umum seperti memiliki pengalaman kerja yang relevan, memiliki manajemen yang kompeten, dan memiliki keuangan yang sehat.

2.2 Persyaratan Teknis

Persyaratan teknis untuk SKA mencakup kemampuan dalam manajemen proyek, kemampuan teknis dalam berbagai aspek konstruksi seperti struktur, mekanikal, dan elektrikal sesuai dengan bidang kerja perusahaan.

2.3 Persyaratan Administratif

Persyaratan administratif termasuk dokumen-dokumen seperti izin usaha, surat keterangan domisili, laporan keuangan, dan dokumen legal lainnya yang menunjukkan kelayakan administratif perusahaan.

Baca Juga: Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi

3. Proses Mendapatkan SKA dan SKT

3.1 Pendaftaran

Langkah pertama adalah melakukan pendaftaran ke LPJK setempat. Ini melibatkan pengisian formulir aplikasi dan pembayaran biaya administrasi.

3.2 Verifikasi Dokumen

LPJK akan melakukan verifikasi terhadap dokumen-dokumen yang diserahkan, termasuk dokumen teknis, administratif, dan keuangan. Hal ini untuk memastikan kebenaran dan kevalidan dokumen.

3.3 Uji Kompetensi (SKT)

Jika mengajukan SKT, uji kompetensi akan dilakukan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan teknis calon teknisi dalam bidang spesifik.

Baca Juga: 18 istilah penting untuk Penyedia Jasa Konstruksi

4. Manfaat Memiliki SKA dan SKT

4.1 Akses ke Proyek-Proyek Besar

Memiliki SKA memungkinkan perusahaan untuk mengakses proyek-proyek besar yang mensyaratkan kontraktor memiliki sertifikasi tertentu untuk dapat mengikuti tender.

4.2 Peningkatan Kredibilitas

Sertifikasi SKA dan SKT meningkatkan kredibilitas perusahaan atau teknisi di mata klien dan pemilik proyek karena menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan yang telah diverifikasi secara independen.

4.3 Pemenuhan Regulasi

Sertifikasi SKA dan SKT sering kali diperlukan untuk mematuhi regulasi pemerintah terkait dengan kualifikasi teknis dan keahlian dalam pelaksanaan konstruksi.

Baca Juga: Menteri Basuki: Industri Konstruksi Paling Lambat Digitalisasi

5. Tantangan dalam Mendapatkan SKA dan SKT

5.1 Persaingan yang Ketat

Persaingan dalam mendapatkan SKA dan SKT bisa sangat ketat, terutama di kawasan dengan banyak kontraktor atau teknisi yang bersaing.

5.2 Biaya Proses Sertifikasi

Biaya yang diperlukan untuk mempersiapkan dokumen dan mengikuti proses sertifikasi bisa menjadi tantangan bagi perusahaan atau teknisi, terutama bagi yang baru memulai atau berukuran kecil.

5.3 Pemeliharaan Sertifikasi

Sertifikasi SKA dan SKT harus dipelihara dengan memenuhi persyaratan pembaruan dan evaluasi berkala, untuk memastikan bahwa perusahaan atau teknisi tetap memenuhi standar yang ditetapkan.

Baca Juga: Abipraya Tingkatkan Efektivitas dengan Sistem Digital

6. Kesimpulan

Sertifikasi SKA dan SKT sangat penting dalam industri konstruksi karena menunjukkan bahwa sebuah perusahaan atau teknisi memiliki kemampuan teknis, manajerial, dan finansial yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi dengan baik dan sesuai standar. Proses mendapatkan sertifikasi melibatkan persyaratan yang ketat namun manfaatnya yang diperoleh signifikan dalam meningkatkan akses pasar, kredibilitas, dan mematuhi regulasi.