Diduga Kelelahan: Seorang Anggota KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal
Cindy
1 day ago

Diduga Kelelahan: Seorang Anggota KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal

Baca kisah menyentuh ini tentang seorang anggota KPPS di Kabupaten Tangerang yang menghadapi akhir tragis akibat kelelahan selama pemilihan umum. Temukan dampak kelelahan kerja pada kesehatan dan kisah penuh perjuangan dalam memastikan kelancaran demokrasi.

Baca Juga: SKK Konstruksi Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Produksi SPAM Jenjang 7
Diduga Kelelahan: Seorang Anggota KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal

Tragedi Kelelahan di Kabupaten Tangerang

Pemilu 2024 yang berlangsung pada 14 Februari 2024 berjalan dengan lancar dan damai, di sebagian besar wilayah Indonesia.  Namun di balik kesuksesan tersebut, ada pula kisah pilu yang dialami oleh seorang Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Tangerang meninggal dunia. Ia diduga kelelahan saat melaksanakan tugasnya pada Pemilu 2024. Kepala Puskesmas Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Salwah membenarkan kabar meninggalnya seorang petugas KPPS atas nama Satriawan tersebut. Pria itu berusia 44 tahun dan merupakan warga Pasar Kemis. "Iya, betul, ada petugas KPPS dilaporkan meninggal. Dari informasi yang kita terima, meninggal pada pukul 19.30 WIB," ujarnya, Rabu (14/2/2924).

Tempat pemungutan suara (TPS) 086 Perumahan Taman Nuri, Rabu 14 Februari 2024.
Tempat pemungutan suara (TPS) 086 Perumahan Taman Nuri, Rabu 14 Februari 2024.

Salwah membeberkan, sebelum dinyatakan meninggal dunia, Satriawan tidak sadarkan diri saat proses penghitungan surat suara. Kemudian, para petugas di lokasi, termasuk tenaga kesehatan, memberikan bantuan medis dan membawanya ke klinik terdekat. Namun, tak lama setelah diperiksa petugas kesehatan, kondisinya kian kritis hingga akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. "Dari laporan, Anggota KPPS ini awalnya pingsan, kemudian dibawa ke klinik terdekat. Begitu sampai dan diperiksa, ternyata sudah meninggal dunia," ucapnya.

Salwah menyebut bahwa Satriawan bertugas sebagai KPPS di tempat pemungutan suara (TPS) 86, Kelurahan Sindang Sari. Almarhum diketahui memiliki riwayat penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. "Dari keterangan pihak keluarga, almarhum memang memiliki penyakit darah tinggi. Karena hasil pemeriksaan tensi tekanan darahnya mencapai 140," ujarnya. Mengenai penyebab pasti atas meninggalnya petugas KPPS itu, tim kesehatan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang akan melakukan penelitian lebih mendalam. "Untuk lebih pastinya nanti kami sampaikan lagi. Karena sekarang petugas medis juga masih di lapangan untuk pengecekan," kata dia.

Baca Juga: Cara Cek Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi Online

Dampak Kelelahan pada Kesehatan Anggota KPPS

Dalam kegembiraan menyambut hasil pemilihan umum, kita seringkali melupakan harga yang dibayar oleh para anggota KPPS. Kelelahan tidak hanya merugikan kinerja mereka, tetapi juga merusak kesehatan secara menyeluruh.

Stres yang dialami selama pemilihan umum dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur hingga penurunan sistem kekebalan tubuh. Kelelahan fisik juga dapat meningkatkan risiko cedera dan penyakit kronis pada jangka panjang.

Melalui tragedi di Kabupaten Tangerang, kita diingatkan akan pentingnya memprioritaskan kesehatan para anggota KPPS. Upaya kolektif perlu dilakukan untuk memastikan mereka tidak hanya menjalani tugas mulia, tetapi juga dilengkapi dengan dukungan dan perlindungan yang layak.

Baca Juga: Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi

Penutup: Menghormati Pengorbanan, Meningkatkan Kesadaran

Tragedi kelelahan anggota KPPS di Kabupaten Tangerang mengajarkan kita untuk tidak melewatkan sosok-sosok di belakang layar. Kesadaran akan pentingnya mendukung kesejahteraan mereka perlu ditingkatkan, agar para pahlawan tanpa tanda jasa ini tidak menjadi korban lupa.

Mari bersama-sama merayakan demokrasi dengan penuh semangat, sambil merenungkan perjuangan yang tak terlihat namun sangat berarti. Kita berutang kepada mereka untuk memberikan penghormatan setinggi-tingginya dan bersatu untuk mewujudkan pemilihan umum yang lebih berkelanjutan dan manusiawi.