BS014 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL PERTAMBANGAN
Cindy
1 day ago

BS014 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL PERTAMBANGAN

Memahami Ruang Lingkup Kegiatan

Industri konstruksi bangunan sipil pertambangan adalah salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam pengembangan dan pemeliharaan fasilitas yang mendukung aktivitas pertambangan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek yang terkait dengan konstruksi bangunan sipil pertambangan, termasuk ruang lingkup kegiatan, kualifikasi yang diperlukan, persyaratan keuangan, tenaga konstruksi, dan peralatan yang dibutuhkan.

Ruang Lingkup Kegiatan dalam Konstruksi Bangunan Sipil Pertambangan

Kelompok ini mencakup beragam kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan rekonstruksi bangunan sipil yang berhubungan dengan sektor pertambangan. Hal ini mencakup fasilitas eksplorasi dan operasi produksi pertambangan, serta upaya untuk mengendalikan dampak lingkungan yang dihasilkan oleh kegiatan pertambangan.

Kualifikasi MENENGAH dalam Konstruksi Bangunan Sipil Pertambangan

Untuk terlibat dalam proyek konstruksi bangunan sipil pertambangan, kualifikasi yang diperlukan adalah sebagai berikut:

  • Penjualan Tahunan: Setara atau melebihi Rp2.500.000.000,-
  • Kemampuan Keuangan: Setara atau melebihi Rp2.000.000.000,-

Terlibat dalam proyek ini membutuhkan sumber daya finansial yang cukup untuk mendukung kelancaran konstruksi dan pemeliharaan fasilitas pertambangan.

Tenaga Konstruksi dalam Kualifikasi MENENGAH

Proyek konstruksi bangunan sipil pertambangan dalam kualifikasi MENENGAH memerlukan tenaga yang terampil dan berkualifikasi. Berikut adalah tenaga yang diperlukan:

  • PJBU (Penanggung Jawab Badan Usaha): Minimal 1 orang dengan peran yang tidak dapat merangkap.
  • PJTBU (Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha): Minimal 1 orang, harus memiliki Surat Keterangan Kualifikasi (SKK) Konstruksi dengan tingkat jenjang kualifikasi KKNI paling rendah jenjang 7. Kualifikasi ini sesuai dengan klasifikasi sipil, tata lingkungan, sains dan rekayasa teknik, serta subklasifikasi geoteknik, pondasi, grouting, teknik lingkungan, atau peledakan.
  • PJSKBU (Penanggung Jawab Subkualifikasi Badan Usaha): Minimal 1 orang, harus memiliki SKK Konstruksi dengan tingkat jenjang kualifikasi KKNI paling rendah jenjang 6. Kualifikasi ini sesuai dengan klasifikasi sipil, tata lingkungan, sains dan rekayasa teknik, serta subklasifikasi geoteknik, pondasi, grouting, teknik lingkungan, atau peledakan.

Peralatan yang Dibutuhkan dalam Kualifikasi MENENGAH

Untuk menjalankan proyek konstruksi bangunan sipil pertambangan dengan kualifikasi MENENGAH, peralatan berikut diperlukan:

  • Excavator
  • Wheel loader
  • Bulldozer
  • Pad foot roller
  • Vibro roller
  • Truck crane
  • Truck mounted crane
  • Tower crane
  • Lattice boom crawler crane
  • Power shovel
  • Pile driving machine
  • Dump truck
  • Drilling ship
  • Drilling rig
  • Flat bed truck
Baca Juga: SKK Konstruksi Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Produksi SPAM Jenjang 7
BS014 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL PERTAMBANGAN

Kualifikasi BESAR dalam Konstruksi Bangunan Sipil Pertambangan: Meningkatkan Skala Proyek

Untuk proyek dengan skala yang lebih besar dalam konstruksi bangunan sipil pertambangan, kualifikasi yang diperlukan akan lebih tinggi. Berikut adalah persyaratan kualifikasi BESAR:

  • Penjualan Tahunan: Setara atau melebihi Rp50.000.000.000,-
  • Kemampuan Keuangan: Setara atau melebihi Rp25.000.000.000,-

Skala yang lebih besar menuntut sumber daya finansial yang lebih besar pula untuk menjalankan proyek konstruksi yang kompleks.

Tenaga Konstruksi dalam Kualifikasi BESAR

Proyek konstruksi bangunan sipil pertambangan dalam kualifikasi BESAR membutuhkan tenaga yang memiliki kualifikasi lebih tinggi. Berikut adalah persyaratan tenaga konstruksi:

  • PJBU (Penanggung Jawab Badan Usaha): Minimal 1 orang dengan peran yang tidak dapat merangkap.
  • PJTBU (Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha): Minimal 1 orang, harus memiliki SKK Konstruksi dengan tingkat jenjang kualifikasi KKNI paling rendah jenjang 8. Kualifikasi ini sesuai dengan klasifikasi sipil, tata lingkungan, sains dan rekayasa teknik, serta subklasifikasi geoteknik, pondasi, grouting, teknik lingkungan, atau peledakan.
  • PJSKBU (Penanggung Jawab Subkualifikasi Badan Usaha): Minimal 1 orang, harus memiliki SKK Konstruksi dengan tingkat jenjang kualifikasi KKNI paling rendah jenjang 7. Kualifikasi ini sesuai dengan klasifikasi sipil, tata lingkungan, sains dan rekayasa teknik, serta subklasifikasi geoteknik, pondasi, grouting, teknik lingkungan, atau peledakan.

Peralatan yang Dibutuhkan dalam Kualifikasi BESAR

Untuk menjalankan proyek konstruksi bangunan sipil pertambangan dengan kualifikasi BESAR, peralatan berikut diperlukan:

  • Excavator
  • Wheel loader
  • Bulldozer
  • Pad foot roller
  • Vibro roller
  • Truck crane
  • Truck mounted crane
  • Tower crane
  • Lattice boom crawler crane
  • Power shovel
  • Pile driving machine
  • Dump truck
  • Drilling ship
  • Drilling rig
  • Flat bed truck
Baca Juga: Cara Cek Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi Online

Kualifikasi BUJKA dalam Konstruksi Bangunan Sipil Pertambangan: Skala Tertinggi

Untuk proyek konstruksi bangunan sipil pertambangan dengan skala tertinggi, kualifikasi BUJKA diperlukan. Berikut adalah persyaratan kualifikasi:

  • Penjualan Tahunan: Setara atau melebihi Rp100.000.000.000,-
  • Kemampuan Keuangan: Setara atau melebihi Rp35.000.000.000,-

Skala yang tertinggi memerlukan sumber daya finansial yang signifikan untuk mengelola proyek konstruksi kompleks dengan risiko yang lebih tinggi.

Tenaga Konstruksi dalam Kualifikasi BUJKA

Proyek konstruksi bangunan sipil pertambangan dalam kualifikasi BUJKA tidak memiliki persyaratan khusus untuk tenaga konstruksi. Namun, pengalaman kerja di Indonesia menjadi faktor penting.

Peralatan yang Dibutuhkan dalam Kualifikasi BUJKA

Untuk menjalankan proyek konstruksi bangunan sipil pertambangan dengan kualifikasi BUJKA, peralatan berikut diperlukan:

  • Excavator
  • Wheel loader
  • Bulldozer
  • Pad foot roller
  • Vibro roller
  • Truck crane
  • Truck mounted crane
  • Tower crane
  • Lattice boom crawler crane
  • Power shovel
  • Pile driving machine
  • Dump truck
  • Drilling ship
  • Drilling rig
  • Flat bed truck
  • Roller drill
  • Welding machine
  • Blower machine
  • Boring machine
  • Shotcrete machine
  • Slurry pump
  • Belt conveyor
  • Dragline
  • Rock drill
Baca Juga: Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi

FAQ tentang Konstruksi Bangunan Sipil Pertambangan

1. Apa itu kualifikasi MENENGAH dalam konstruksi bangunan sipil pertambangan?

Kualifikasi MENENGAH adalah tingkat kualifikasi dalam proyek konstruksi dengan skala menengah. Persyaratan kualifikasi dan tenaga yang diperlukan lebih rendah dibandingkan dengan skala yang lebih besar.

2. Apa yang dimaksud dengan PJBU?

PJBU adalah singkatan dari Penanggung Jawab Badan Usaha. Ini adalah individu yang bertanggung jawab atas aspek keseluruhan dari proyek konstruksi.

3. Apa peran PJTBU dalam proyek konstruksi?

PJTBU, atau Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha, memiliki peran dalam mengawasi aspek teknis dari proyek konstruksi, termasuk pemilihan dan penggunaan peralatan yang tepat.

4. Apa yang diperlukan untuk kualifikasi BESAR dalam konstruksi bangunan sipil pertambangan?

Kualifikasi BESAR mengharuskan perusahaan memiliki penjualan tahunan dan kemampuan keuangan yang lebih tinggi. Tenaga yang terlibat juga harus memiliki kualifikasi yang lebih tinggi.

5. Mengapa pengalaman kerja di Indonesia penting untuk kualifikasi BUJKA?

Pengalaman kerja di Indonesia diperlukan untuk kualifikasi BUJKA karena proyek dengan skala tertinggi seringkali memiliki tantangan unik yang hanya dapat dipahami oleh orang yang akrab dengan lingkungan kerja Indonesia.

6. Apa saja jenis peralatan yang umum digunakan dalam proyek konstruksi bangunan sipil pertambangan?

Peralatan umum meliputi excavator, wheel loader, bulldozer, roller, crane, power shovel, dump truck, drilling rig, dan banyak lagi.

7. Bagaimana konstruksi bangunan sipil pertambangan dapat mengendalikan dampak lingkungan?

Konstruksi bangunan sipil pertambangan dapat mengendalikan dampak lingkungan dengan menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan dalam desain dan operasi fasilitas pertambangan.

8. Apa yang membedakan antara kualifikasi MENENGAH, BESAR, dan BUJKA?

Perbedaan terletak pada skala proyek, persyaratan kualifikasi, dan tingkat tenaga yang diperlukan dalam setiap kualifikasi. Semakin tinggi kualifikasinya, semakin besar skala dan kompleksitas proyeknya.