SBU BG005 KONSTRUKSI GEDUNG KESEHATAN: Membangun Fasilitas Kesehatan yang Berkualitas
Cindy
1 day ago

SBU BG005 KONSTRUKSI GEDUNG KESEHATAN: Membangun Fasilitas Kesehatan yang Berkualitas

SBU BG005 KONSTRUKSI GEDUNG KESEHATAN: Membangun Fasilitas Kesehatan yang Berkualitas

Gambar SBU BG005 KONSTRUKSI GEDUNG KESEHATAN: Membangun Fasilitas Kesehatan yang Berkualitas

Sarana kesehatan memiliki peran penting dalam menjaga kesejahteraan masyarakat. Kualitas bangunan yang digunakan untuk sarana kesehatan sangatlah vital guna memberikan layanan yang optimal bagi masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek terkait konstruksi gedung kesehatan dengan fokus pada kualifikasi, tenaga konstruksi, peralatan, dan persyaratan terkait.

Ruang Lingkup Kegiatan dalam Konstruksi Gedung Kesehatan

Proyek konstruksi gedung kesehatan mencakup beragam kegiatan yang berfokus pada pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, serta pembangunan kembali bangunan-bangunan penting seperti rumah sakit, poliklinik, puskesmas, balai pengobatan, gedung pelayanan kesehatan, dan gedung laboratorium. Termasuk dalam ruang lingkup ini adalah kegiatan perubahan dan renovasi gedung kesehatan yang bertujuan meningkatkan kualitas dan pelayanan.

Kualifikasi Kecil: Menggarap Proyek dengan Skala Terbatas

Jika proyek konstruksi gedung kesehatan memiliki skala kecil, terdapat sejumlah persyaratan kualifikasi yang harus dipenuhi. Penjualan tahunan proyek ini tidak boleh melebihi Rp2.500.000.000,-, dan kemampuan keuangan yang dimiliki harus mencapai setidaknya Rp300.000.000,-. Tenaga konstruksi yang diperlukan melibatkan tiga peran penting:

PJBU (Penanggung Jawab Bidang Usaha)

Seorang PJBU adalah sosok yang bertanggung jawab atas jalannya proyek konstruksi. Dalam skala kualifikasi kecil, satu orang PJBU boleh merangkap menjadi PJTBU.

PJTBU (Penanggung Jawab Teknis Bidang Usaha)

PJTBU adalah individu yang memiliki Surat Keputusan Kualifikasi (SKK) Konstruksi dengan jenjang kualifikasi KKNI paling rendah, yaitu jenjang 6 (enam). Hal ini sesuai dengan klasifikasi sipil atau arsitektur, serta subklasifikasi gedung atau arsitektural.

PJSKBU (Penanggung Jawab Subkontraktor Bidang Usaha)

Seorang PJSKBU juga harus memiliki SKK Konstruksi, dengan jenjang kualifikasi KKNI paling rendah, yaitu jenjang 5 (lima). Seperti PJTBU, kualifikasi ini sesuai dengan klasifikasi sipil atau arsitektur, serta subklasifikasi gedung atau arsitektural.

Peralatan yang Dibutuhkan dalam Kualifikasi Kecil

Setidaknya satu alat harus tersedia dalam proyek konstruksi kualifikasi kecil. Beberapa peralatan penting termasuk concrete mixer, tamping rammer, vibro hammer, generator set, dan pick up. Kualitas peralatan ini menjadi faktor kunci dalam menjalankan proyek dengan efisiensi tinggi dan hasil berkualitas.

Kualifikasi Menengah: Meningkatkan Skala dan Kemampuan Keuangan

Proyek dengan skala menengah membutuhkan persyaratan kualifikasi yang lebih tinggi. Penjualan tahunan proyek ini minimal Rp2.500.000.000,-, dan kemampuan keuangan yang harus dimiliki minimal Rp2.000.000.000,-. Tenaga konstruksi dalam kualifikasi ini melibatkan tiga peran yang serupa dengan kualifikasi kecil:

PJBU dalam Kualifikasi Menengah

Seperti sebelumnya, satu orang PJBU diperlukan dalam proyek konstruksi dengan skala menengah. Namun, dalam kualifikasi ini, PJBU tidak dapat merangkap menjadi PJTBU.

PJTBU dalam Kualifikasi Menengah

Seorang PJTBU dalam kualifikasi menengah harus memiliki SKK Konstruksi dengan jenjang kualifikasi KKNI paling rendah, yaitu jenjang 7 (tujuh). Persyaratan ini sesuai dengan klasifikasi sipil atau arsitektur, serta subklasifikasi gedung atau arsitektural.

PJSKBU dalam Kualifikasi Menengah

Seorang PJSKBU juga membutuhkan SKK Konstruksi dengan jenjang kualifikasi KKNI paling rendah, yaitu jenjang 6 (enam). Persyaratan ini konsisten dengan klasifikasi sipil atau arsitektur, serta subklasifikasi gedung atau arsitektural.

Peralatan yang Dibutuhkan dalam Kualifikasi Menengah

Lebih banyak peralatan diperlukan dalam proyek kualifikasi menengah. Setidaknya dua alat harus tersedia, termasuk tower crane, truck crane, concrete mixer, tamping rammer, concrete pump, vibro hammer, generator set, excavator, motor grader, wheel loader, bulldozer, pad foot roller, sheep foot roller, rig bore pile, dump truck, vibro roller, flat bed truck, dan water tank truck.

 

Kualifikasi Besar: Menangani Proyek Berskala Besar

Proyek konstruksi gedung kesehatan dengan skala besar memerlukan persyaratan kualifikasi yang lebih tinggi lagi. Penjualan tahunan proyek ini minimal Rp50.000.000.000,-, dan kemampuan keuangan yang dimiliki minimal Rp25.000.000.000,-. Tiga peran utama dalam tenaga konstruksi diperlukan:

PJBU dalam Kualifikasi Besar

Satu orang PJBU diperlukan untuk mengawasi proyek dengan skala besar. PJBU tidak dapat merangkap menjadi PJTBU dalam kualifikasi ini.

PJTBU dalam Kualifikasi Besar

Seorang PJTBU dalam kualifikasi besar harus memiliki SKK Konstruksi dengan jenjang kualifikasi KKNI paling rendah, yaitu jenjang 8 (delapan). Persyaratan ini sesuai dengan klasifikasi sipil atau arsitektur, serta subklasifikasi gedung atau arsitektural.

PJSKBU dalam Kualifikasi Besar

Seorang PJSKBU dalam kualifikasi besar harus memiliki SKK Konstruksi dengan jenjang kualifikasi KKNI paling rendah, yaitu jenjang 7 (tujuh). Persyaratan ini konsisten dengan klasifikasi sipil atau arsitektur, serta subklasifikasi gedung atau arsitektural.

Peralatan yang Dibutuhkan dalam Kualifikasi Besar

Proyek konstruksi besar memerlukan lebih banyak peralatan untuk efisiensi dan hasil yang berkualitas. Setidaknya tiga alat harus tersedia, termasuk tower crane, truck crane, concrete mixer, tamping rammer, concrete pump, vibro hammer, generator set, excavator, motor grader, wheel loader, bulldozer, pad foot roller, sheep foot roller, rig bore pile, dump truck, vibro roller, flat bed truck, dan water tank truck.

Kualifikasi BUJKA: Pengalaman dan Kemampuan Luar Biasa

Kualifikasi BUJKA (Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing) melibatkan proyek dengan skala besar dan kemampuan keuangan yang luar biasa. Penjualan tahunan minimal Rp100.000.000.000,-, dan kemampuan keuangan yang dimiliki minimal Rp35.000.000.000,-. Namun, persyaratan tenaga konstruksi tidak ditentukan secara spesifik.

NB : KP BUJKA perpanjangan harus pengalaman pekerjaan di Indonesia

Peralatan yang Dibutuhkan dalam Kualifikasi BUJKA

Proyek kualifikasi BUJKA memerlukan kelengkapan peralatan untuk menangani proyek dengan kompleksitas tinggi. Setidaknya lima alat harus tersedia, termasuk tower crane, truck crane, concrete mixer, tamping rammer, concrete pump, vibro hammer, generator set, excavator, motor grader, wheel loader, bulldozer, pad foot roller, sheep foot roller, rig bore pile, dump truck, vibro roller, flat bed truck, dan water tank truck.

Konklusi

Konstruksi gedung kesehatan adalah bagian penting dalam menciptakan fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dengan memahami kualifikasi, tenaga konstruksi, dan peralatan yang diperlukan dalam berbagai skala proyek, kita dapat memastikan bahwa sarana kesehatan yang dibangun akan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Dalam menghadapi tantangan kompleks proyek konstruksi, memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan akan menghasilkan hasil yang lebih baik dan lebih memuaskan.